Jumat, 20 Agustus 2010

Salah paham tentang masjidil aqsa


Bismillah....
Dengan ini saya mohon maaf yg sebesar-besarnya apa bila ada kesalahan,baik dalam penulisan atau tempat kejadian.saya mohon dengan sangat koreksi dari kalian semua,dan saya akan dengan senang hati pabila ada dari kalian tuk memberikan nasehatnya pada saya,karena walau bagaimanapun saya masih dalam tahap belajar.semoga rabb meridhoi.amiiiiin.

Telah di tetapkan dalam hadis shshihain(dua hadis shahih)bukhori dan muslim,bahwa abu dzar "bertanya"kepada rosul,tentang masjid yang pertama kali di bangun di muka bumi ini.beliau(rosul)menjawab "al-haram",lalu abu dzar bertanya lagi,kemudian masjid apa?,beliau menjawab "al-aqsa". dan jarak keduanya adalah 40 tahun.
para ulama menjelaskan,bahwa yang membangun masjidil aqsa adalah "nabi ya'qub" kemudian di perbaharui oleh nabi sulaiman.
Sekarang kita perhatikan....umumnya mereka memiliki persepsi yang salah tentang masjid ini(al-aqsa),dan sepertinya pokok kesalahan ini kembali kepada "kecintaan"pemeluk agama masing-masing(islam,nasrani,dan yahudi)yang begitu mendalam pada tempat ini.masing-masing memiliki keyakinan khusus pada tempat ini.
selain dari "penyebutan"nama-nama dan istilah yang di miliki secara khusus oleh masing-masing agama.hal ini menyebabkan adanya "kerancuan"dan pengaruh kepada kaum muslim.
Ketika "ahli sejarah" menulis tentang kota yang "istimewa"ini,mereka menulis tentang yang haq dan bathil,masing-masing berpendapat sesuai dengan konsumsi dan keyakinannya.
terlebih lagi orang-orang "orientalis yahudi"yang memiliki peran dalam "memalsukan"sejarah,dan membalikan fakta,yang ahirnya adalah untuk "mewujudkan"kemaslahatan negara yang mereka klaim.
oleh karena itu...sudah menjadi "keharusan"bagi kita sebagai muslim untuk meluruskan sebagian kesalahan yang menyebar tentang masjidil aqsa.
di antara penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.manusia tidak membedakan antara "kubah batu"dengan "tempat salat"masjidil aqsa.
sepertinya,sebagaimana yang di isyaratkan oleh sebagian "peneliti"modern ,bahwa maksud yahudi dalam hal ini adalah "mengikatkan"manusia dengan apa-apa yang tidak memiliki kesucian,hingga jika mereka(yahudi) berkehendak "merusak"masjid al-aqsa,kaum muslim tidak peduli dengan apa yg di perbuat oleh yahudi.
2.bahwasanya halaman yang "mencakup"mushalla al-aqsa dan kubah shakrah serta tempat yang "di tinggikan"dan kubah-kubah,jalan-jalan,dan pohon-pohon,semua itu masuk di bawah nama "kompleks"masjid al-aqsa,bahkan bangunan itu adalah"mushalla"masjid al-aqsa.dan termasuk salah satu bagian dari masjid tersebut.atau bukan hanya mushalla yg dibangun oleh "umar",akan tetapi....masjid al-aqsa meliputi semua yang di bangun oleh sulaiman.
3.tidak ada keutamaan satu pun dari atsar(riwayat)yang di sebutkan khusus bagi "batu"yang ada di bawah(yang sekarang di sebut "kubah shakrah")yang berlapis emas itu,bahkan kubah tersebut hanyalah salah satu bagian dari masjidil aqsa,tidak lebih.
4.tidak ada dalil shahih,bahwa yang berhaji maka wajib baginya untuk menyempurnakan hajinya dengan "menziarahi"masjidil aqsa.
5.shakrah...sebuah batu di pelataran masjid tersebut,telah di kisahkan sekitar batu ini dari berbagai kisah yang banyak sumbernya,antaranya:A.mereka menganggap bahwa "seluruh"air di permukaan bumi keluar dari bawah masjid tersebut.
B.mereka "mengklaim"bahwa batu tersebut tergantung di antara langit dan bumi.
C.shalat di bawahnya memiliki keistimewaan khusus.
D.mereka "menyatakan"bahwa saat nabi di isra'kan ke langit,batu tersebut "naik"bersama beliau,maka beliau memerintahkannya untuk diam.
E.mereka mengklaim bahwa nabi saat shalat di bawahnya,dan bersama-sama beliau saat itu adalah "sekumpulan"para nabi.
F.mereka beranggapan bahwa di atas shakrah ada "bekas"telapak kaki nabi dan bekas surbannya,bahkan ada ada yang berkeyakinan bahwa ia adalah "tampak"kaki tuhan.
6.mihrab dawud:adalah sebuah "keyakinan"dari orang-orang awam,bahwa nabi dawud "yang telah"membangunnya,dan dulu beliau shalat di sana.sekarang tempat itu berada di pertengahan mushalla masjid al-aqsa.
catatan:yang benar adalah...bahwa tempat tersebut "di bangun"di masa abdul malik bin marwan.sepertinya.....mentakwil penisbatannya kepada nabi dawud tidak di ragukan lagi,bahwa penisbatan peninggalan sejarah ini kepada "nabi-nabi"bani israil adalah sebuah ketamakan yang di lakukan oleh orang-orang yahudi "untuk"menambah perbendaharaan dalil-dalil mereka yang menguatkan hak mereka atas bumi tersebut secara kedustaan dan penipuan.
7.istablat sulaiman/tempat kuda sulaiman(dulu)atau sekarang (mushalla marwani) adalah sebuah tempat yang terletak di bagian bawah sisi tenggara dari mushalla masjidil aqsa,yang luasnya mencapai 3750 meter persegi.banyak di antara manusia yang meyakini bahwa tempat itu adalah"bangunan"sulaiman.
8.di katakan dengan tembok yang kaum muslim"menamainya"dengan tembok buraq,sebagai penisbatan kepada ikatan buraq yang di "kendarai"oleh nabi dlam isra' beliau ke masjidil aqsa.padahal tidak ada dalil shahih yang menyatakan bahwa buraq di ikat di tembok tersebut.lebih-lebih lagi ada sebagian manusia menamainya sebagai tembok al-mabka(ratapan).itu adalah "penamaan"orang-orang yahudi.karena menurut mereka(yahudi)tembok tersebut adalah salah satu bagian yang "tersisa"dari haikal sulaiman.
9.khithah...satu pintu dari pintu-pintu masjidil aqsa.kebanyakan manusia awam berkeyakinan bahwa pintu tersebut di namai demikian karena pada waktu itu Allah "memerintahkan"bani israil untuk masuk ke masjidil aqsa dengan berkata khithah,yang maksudnya (mohon ampunanmu ya Allah),tapi mereka(bani israil)malah berkata "hinthah"(mohon gandum ya Allah).
10.tentang pahala shalat di dalamnya,maka hadits paling shahih yang mengatakan bahwa "shalat di dalmnya lebih utama dari pada 250 shalat di masjid lainnya"syekh al-bani berkata:riwayat paling shahih tentang keutamaan shalat di masjid lliya' atau masjid al-aqsa adalah hadits abu dzar-semoga ALLAH "mengembalikan"kepada umat islam beserta negeri palestina-dia berkata:"sekali shalat di masjidku ini(al-haram)lebih baik dari pada "empat"kali shalat di sana(baitul maqdis),dan dia sebaik-baik mushalla. HR.thahawi,hakim,baihaqi,dan thabrani.(silsilah shahihah:sarah hadits 2902,6/401,al-tsamr al-mustathab;1/548-549.
11.sesungguhnya yang tersiar tentang "masjid ummar" yang terletak dengan "gereja kiamat",bahwa saat itu umar mendatangi baitu maqdis dalam "keadaan"menang,beliau ingin shalat di gereja,akan tetapi...beliau"meninggalkannya",agar tidak di tiru setelah beliau,atau agar tidak di jadikan sunnah oleh kaum muslim.maka kemudian beliau shalat di sebuah tempat "di luar"masjidil aqsa.maka ini tidak benar baik secara "sanad"atau "matan".bagaimana beliau shalat di gereja,atau shalat di luar masjid,sementara beliau "sudah dekat"dengan masjidil aqsa tersebut,yang jaraknya tinggal beberapa meter lagi?(lihat musnad ahmad:261,dengan sanad dhaif,al-albani,al-isra wal mi'raj:hadits no.14.
12.ungkapan mereka tentang tsalist al haramain(tanah haram ke tiga) setelah makkah dan madinah,adalah suatu ungkapan yang tidak teliti dari istilah syar'i,karena tanah haram itu adalah apa yang "di haramkan"baik binatang buruannya dan juga pohonnya.adapun baitul maqdis itdak di haramkan hewan buruannya maupun pohonnya,sebagaimana keadaan di haramain(makkah-madinah),dan hal ini sudah menjadi "kesepakatan"para ulama.
13.tembok buraq as-syarif...adalah sebuah ungkapan yang sudah banyak beredar dari mulut ke mulut.kata-kata as-syarif,yang kembali kepada tembok tersebut,mengandung penghususan,pemuliaan,dan pengisyimewaan bagi tembok tersebut.padahal tempat tersebut di muliakan dengan "keberkahan" secara umum tanpa ada penghususan satu bagian atas bagian lain dari sisi-sisi masjid al-aqsa.lebih-lebih lagi bahwa "keberkahan" yang di riwayatkan untuk tempat tersebut hanyalah pada tempat,bukan pada batu yang darinya masjidil aqsa di bangun.
wallahu a'lam.
sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apa bila ada kesalah pahaman dalam hal ini,baik secara tulisan maupun ucapan,sekiranya saya mohon bimbingan dari kalian semua.karena walau bagaimanapun saya masih dalam tahap belajar.
semoga Allah ridho dengan penulisan ini.
salam alaik.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Kalender masehi dan islam


Bismillahirohmanirohim.

sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apa bila ada kesalahan dalam "pengartian"kata yang mungkin menurut anda salah.
Sekarang saya akan coba menjelajah segelintir asal-usul nama-nama bulan "romawi",serta penyebutannya sebagai tahun miladiyah(kelahiran al-masih).
Akibat kekalahan pada perang dunia ke 2,kaum muslimin di jajah,di paksa menggunakan penanggalan romawi.sejak kedatangan penjajah dari kaum salib bangsa eropa,mereka mendatangi rumah-rumah kaum muslimin,maka penggunaan tersebut menjadi lumrah.padahal penanggalan tersebut mengandung kesalahan sejarah,dan nama-nama bulan tersebut "melestarikan"agama keberhalaan kuno,serta thagut-thagut bangsa romawi yang menjajah manusia dan memerangi agama Allah.

Untuk memastikan bentuk penghormatan tersrebut,di sini saya akan coba mengulasnya,berikut rinciannya:
1.januari....bangsa romawi menamainya dengan nama ini dari sembahan mereka,yaitu "yanus",dia adalah dewa matahari.mereka menggambarkannya dengan bentuk seorang laki-laki yang membawa semacam orang di tangan kanannya,dan kunci di tangan kirinya.
2.februari..namanya di tengah bangsa romawi adalah "ainus heru",yang artinya penebusan dan pengampunan.dan setiap tanggal 15 februari mereka merayakannya sebagai hari kesucian(taqdis)yang di hususkan bagi dewa mereka(lubukus).sementara dukun dewa tersebut menyembelih persembahan berupa kambing/anjing,kemudian mengusapkan darahnya ke kening-kening mereka.lalu mereka memotong-motong kulit binatang persembahan tersebut,dan kemudian mereka mengelilingi kuil dewa lubukus dengan membawa potongan kulit hewan tersebut.jika mereka memukulkan kulit tersebut pada "wanita yang mandul",maka akan sembuh dari penyakitnya.potongan kulit tersebut oleh mreka di namakan "biua fe-febru",dan dengan dewa ini mereka memiliki hari raya yang mereka namakan "februteii".
3.maret...di nisbatkan kepada bintang "mirrikh(mares)",dewa peperangan,penolong bangsa romawi dan sekaligus sebagai pelindung mereka sebagaimana yang mereka kira.pada abad-abad yang lalu,dewa tersebut di sebut sebagai dewa angin,matahari,kemudian menjadi dewa untuk pertanian dan tumbuhan.pendek kata,dia adalah dewa yang memiliki keahlian "banyak"sesuai dengan hawa nafsu manusia.
4.april...yang berarti "terbuka dan bersinar",dari bahasa latin"apcilis derivasi".kata apcils(bersinar)di lambangkan dengan bintang venus.adapun rupanya,menurut bangsa romawi adalah"pedansa"yang berdansa mengikuti irama musik.menurut orng-orang kuno...april adalah bulan awal tahun.
Sikap mempermainkan bulan-bulan inilah,di mana bulan awal tahun di pindah dari maret ke april,kemudian pindah lagi ke januari,tampak jelaslah bentuk "keganjilan"dalam kalender romawi(masehi).kemudian pesta dansa di pindah dari awal april ke awal januari,yang kemudian di sebut oleh orang-orang awam sebagai tahun dansa.
5.Mei...denagn bahasa latin "mains",dia adalah putri dewa atlas dan ibu dari dewa hermes,dalam sebuah hikayat ibu utharid.Di bulan ini bangsa romawi memilih seorang gadis yang paling cantik untuk di nobatkan sebagai ratu yang di beri mahkota.mmm...tahukah anda sekarang...dari mana "asal-usul"pemilihan ratu kecantikan(miss universe)?????
6.juni...adalah sebuah nama suku romawi,akan tetapi..mengapa bulan ini di namakan dengan nama suku ini?meskipun sebab penamaan tersebut sempat di permasalahkan,akan tetapi cukup bagi kita untuk mengetahui bahwa "penyebab penamaan bulan-bulan itu kebanyakan adalah untuk mengabadikan dewa-dewa para pembesar bangsa romawi yg hakikatnya adalah agama keberhalaan.
7.juli...bulan ini di beri nama dengan nama "caesar kayus yulius"sebagai bentuk pengabdian dan pengagungan.di karenakan dia di lahirkan pada bulan itu.sementara bulan tersebut,sebelum kelahirannya di namai "quinlilis" yang artinya bulan ke lima.
8.agustus...sebelumnya bulan ini di kenal dengan nama "sexilis"yang berarti ke enam.di namakan dengan nama kaisar romawi pertama,dan para penasehat romawi menjadikan 31 hari dengan mencontoh bulan juli agar kaisar tersebut tidak merasa lebih rendah kedudukannya dari pada yulius.rupa bulan itu menurut orang-orang romawi adalah seorang laki-laki telanjang dengan rambut tebal,acak-acakan,dan di tangannya terdapat sebuah wadah tempat ia minum.
9.september,oktober,november,desember....keempat nama bulan ini tidak berubah,tetap sama dengan nama-nama bulan yang dulu.
sekedar catatan: 1.september artinya tujuh,di ambil dari "sepicm"
2.oktober artinya delapan,di ambil dari "okto",adalah termasuk perayaan khamr(miras).
3.november artinya sembilan,di ambil dari "novem".
4.desember artinya sepuluh,di ambil dari "decm".

Hal ini..jelaslah menguatkan adanya "kekeliruan"dalam penanggalan romawi.asala muasal bulan pertama penanggalan ini adalah"maret",sebelum penanggalan"pauliusi".
DR.anis farihah berkata:"mereka telah berusaha merubah nama-nama bulan ini dengan nama-nama "biarawan",mmisalnya: mereka berupaya merubah november menjadi"tobarius",oktober menjadi jurmanus atau antonius.akan tetapi upaya tersebut gagal,karena berbagai sebab politik atau sektarian.
Bulan-bulan "suryani atau romawi atau masehi"yaitu:"kanun2,syabath,aqzr,nisyan,ayar,haziran,tamuz,ab,ailuul,tasyiran1,tasyiran2,dan kanu1".bulan-bulan tersebut di gunakan di syam dan iraq.adalah berasal dari agama berhala dalam penamaannya.
kesimpulan.......,:sesungguhnya penanggalan itu adalah bagian dari peradaban umat,bahkan termasuk dari bagian syair-syair agama mereka.sementara penanggalan kita(umat islam) adalah "hijriyah".mengambil makna ini dengan menunjukan makna yang paling dalam.karena terikatnya sebagian:rukun-rukun islam,syi'arnya,dan hari raya kaum muslimin dengan hijrah rosululloh,yaitu penanggalan yang bulannya di mulai dengan "hilal".yang dengannya aturan masa ini di mulai di saat Allah "menciptakan"langit dan bumi.
firman Allah:"sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ada "dua belas",dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi.di antaranya"empat"bulan haram(muharam,rajab,dzl qa'dah,dzul hijjah).qs.at-taubah:36.
dan sabda rosul:"zaman ini telah bergulir sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi,setahun 12 bulan,di antaranya ada"empat"bulan haram(suci),yang tiga di antaranya"berurutan"(dzul qa'dah,dzulhijjah,muharam),sementar rajab mudhar yang terletak di antara jumada dan sya'ban.HR.bukhori,2958.muslim,3179.

Sekarang,pngkal kesadaran haruslah di perkuat.generasi muslim harus ambil bagian terhadap perkara penanggalan ini dengan ekstra.
"apakah mungkin....hari-hari puasa ramadhan di pindah ke penanggalan lain"?dan apa mungkin hari raya"idul fitri dan idul adha"di pindah dari awal syawal dan hari ke sepuluh dari dzulhijjah ke hari dan bulan "selain "ke duanya?
tidak mungkin 10 muharam atau satu malampun bisa di pindah.penanggalan kita(umat islam)adalah hitungan syar'i yg detil,yg merupakan bagian dari syi'ar agama kita.
Dari sini maka muncul pertanyaan:1.apakah mungkin/pantas seorang muslim"tidak"hafal bulan-bulan islam?
2.apa dapat di benarkan seorang muslim yang mampu "mengulang-ulang"nama-nama dewa agama keberhalaan kuno,yaitu saat dia mengulang nama-nam bulan romawi,kemudian dia merasa kesulitan untuk menyebutkan nama-nama bulan islam?

Sesungguhnya orang "yahudi"merasa bangga dengan penanggalan mereka.mereka telah menghidupkannya setewlah di hapuskannya bersama dengan bahasa mereka.orang-orang "nasrani"pun demikian,mereka bangga dengan penanggalan mereka,yang tergolong bentuk kepanjangan dari budaya bangsa romawi.

Lalu....di manakah kita kaum muslimin?
Wallahu a'lam.
semoga bermanfaat. wassalam.


Kamis, 12 Agustus 2010

Ahli hukum dan astronom islam


Bismillahirohmanirohim.

ja'far shodiq bin muhammad al-baqir,beliau adalah tak lain cucu dari imam zainal abidin.dia(ja'far)juga merupakan cicit dari sahabat mulia"ali bin abi thalib"sekaligus menantu rosulluloh,sedang ibunya juga merupakan cicit seorang sahabat mulia rosul,juga sebagai teman rosulluloh ketika bersembunyi di gua 'tsur"(ja'far as-shidiq).
Ja'far lahir di madinah pada th 53 H, 7 rabi'ul awal(700M),saat itu dunia islam sangat memprihatikan,kebenaran menjadi hal yang langka.untuk mendapat kejujuran ibarat menegakan benang basah.keadaan ini makin di perparah dengan di pinggirkannya para penyeru kebenaran dari panggung kehidupan.
"Abdl.malik bin marwan"...ya....dia adalah khalifah yg memimpin madinah saat itu,dia di kenal sebagai pemimpin yang"korup",dan banyak melakukan hal sewenang-wenang.nilai rohani dan agama berada pada titik nadir terendah.
Saat itu pula ja'far mulai paham pendidikan,pendidikan itu langsung ia dapatkan dari ayahnya"muhammad al-baqir".ayahnya mempunyai madrasah madrasah yang banyak melahirkan ulama besar islam,karenanya ja'far tumbuh dan berkembang sebagai anak yang sholeh dan cerdas.ia berbeda dengan anak-anak seusianya,kemampuan,dan daya tangkapnya sangat cepat dan kuat.tak heran berbagai di siplin ilmu yg di berikan sang ayah seperti:ilmu hadits,astronomi,teologi,metafisika,dan materi lain dengan mudah ia kuasai.
Karena totalitasnya dalam dunia pendidikan,ia mendapat julukan"tokoh ilmuwan terbesar "dan ia juga di juluki shadiq(yang benar).
Jabir bin ayyam adalah salah satu muridnya yang terkenal,dia di kenal sebagai "ahli kimia"dalam sejarah islam.jabir pernah berkata:"hampir tidak ada guru yang terbaik dari ja'far shadiq di dunia ini".
Madrasah ja'far menduduki tempat tertinggi di antara lembaga pendidikan islam pada saat itu,terbukti lebih dari(empat ribu)penuntut ilmu di madrasahnya.
di antara muridnya,terdapat beberapa "ilmuwan"ternama,di antaranya:1.ahli "fiqih dan hadits"kenamaan seperti:A.abu hanifah,
B.imam malik.
C.sufyan tsauri
D.said al anshari dst...
Sebenarnya ada(empat)prinsip yang di pegang teguh oleh ja'far,di antaranya:
1.tidak seorangpun di izinkan mengerjakan pekerjaan saya,sekiranya dapat saya kerjakan sendiri.
2.saya tahu "Allah" melihat apa yang saya kerjakan,ini yang selalu membuat saya sederhana dan malu,serta takut megerjakan sesuatu yang berlawanan dengan islam.
3.saya yakin tak seorangpun dapat merampas kehidupan saya yang telah di jamin oleh Allah.
4.saya tahu,saya akan mati pada suatu hari,dan saya selalu siap untuk itu.
Dalam periwayatan hadits,ia termasuk "perawi"yang tsiqoh,terbukti dalam perkataan ibnu hibban,ia berkata: "ja'far bin muhammad adalah salah satu ahlul bait(keluarga rosul)yang faqih dan mempunyai kedudukan yang tinggi"periwayatan haditsnya dapat di jadikan hujjah(dalil).
Ja'far wafat di madinah pada tahun 756 H,di semayamkan di "jannat al baqih".kewafatannya mengundang kesedihan yang mendalam bagi umat islam.hingga khalifah abbasiyah al mansur berkata: "pemimpin kaum muslimin yang murni,orang yang paling berilmu,dan ahli ketuhanan telah meninggalkan dunia ini."
Dan murid beliau yang tak lain adalah "imam abu hanifah"pun berkata:Beliau(ja'far bin muhammad) adalah ilmuwan ketuhanan dan ahli ilmu hukum islam terbesar.
Muridnya yang lain seperti, "imam malik"memberikan pendapat lain tentang ja'far,dia berkata: "mata belum pernah melihat seorang yang lebih pandai,alim dan taqwa seperti imam ja'far".
Salah satu nasihat ja'far yang patut di renungkan adalah:"sebaik-baik kebaikan adalah yang di lakukan dengan segera,dengan maksimal,dan tidak di sebut-sebut".dan nasihat lainnya adalah:"seorang yang merasa puas dengan ktentuan Allah,maka dia akan menjadi hamba yang pandai bersyukur,sedangkan orang yang selalu tamak dengan harta orang lain akan selalu menjadi pengemis".

Meskipun ja'far sering di anggap "imam"oleh kaum syiah,namun ia pernah berkata,seperti di sebutkan dalam kitab"al masyra'u ar-rawi"juz 1 hal.86,beliau berkata: "aku lepas tangan dari orang yang membenci abu bakar r.a. dan ummar r.a.",jika aku berkuasa,aku akan mendekatkan diri kepada Allah dengan menumpahkan darah orang yang membenci keduanya".
wallahu a'lam.
semoga bermanfaat,andai ada kesalah dalam penulisan ini,saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,semoga Allah meridhoi.
wassalam.

Minggu, 08 Agustus 2010

Pelopor gramatika arab


Mungkin kita sering mendengar "ilmu nahwu"bahkan sudah tak asing lagi di telinga kita.Tokoh kita inilah yang meloporinya,dia adalah seorang tabi'in yang menjabat hakim di "basrah iraq",dia adalah ad-duali atau sering di sebut ad-daily,terkenalnya sering di sebut "abu al-aswad ad-duali".
Dia mendapatkan hadits dari generasi sahabat seperti: umar,ali,ubay bin ka'ab,ibnu mas'ud,dan beberapa sahabt lain. di samping hadits,ia juga belajr al-qur'an kepada usman dan ali bin abi thalib.selanjutnya ia mengajarkan pada anak-anaknya:abu harb,dan nashr bin asim al-laitsi,numrah bin 'ayun dan yahya bin ya'mur.Lalunumrah berguru kepada abu harb bin abu al-aswad tentang al-qur'an.Dalam bidang hadits sendiri banyak ulama besar meriwayatkan hadits darinya.seperti anaknya sendiri,yahya bin ya'mur,ibnu buaridah,umar budak ghufran dan lainnya.
Menurut sejarawan al wakidi,abu al-aswad masuk islam ketika rosululloh masih hidup,sejarawan lain mencatat,abu al-aswad ikut dalam perang"jamal" dalam barisan ali bin abi thalib. wallahu a'lam.

Terkait peletakan ilmu"nahwu",ahmad al-ashli berkomentar tentang dia(abu al-aswad),ia seroang yang "tiqah",dan di kenal sebagai orang pertama yang mengkaji ilmu nahwu,karena pada waktu itu banyak lahn(kesalahan pengucapan bahasa arab karena pengaruh dialek asing).Ali memberikan mandat padanya untuk meletakan dasar-dasar ilmu nahwu.
Saat abu al-aswad memperlihatkan teori dan dasar yang di tuangkannya,ali berkata:"alangkah baiknya contoh nahwu yang engkau contohkan" karena itulah ilmu ini kemudian di kenal dengan ilmu nahwu.
Konon...abu al-aswad adalah sastrawan untuk keluarga ubaidillah bin zaid(salah seorang gubernur pada masa pemerintahan ali bin abi thalib),ibnu da'ab mengutip bahwa abu al-aswad pernah datang pada muawiyyah setelah ali tebunuh.ia di persilahkan menghadap muawiyyah dan di berikan banyak hadiah.
Menurut muhammad bin salam al-jumahi,abu al-aswad adalah ornag pertama yang meletakan "teori"dan dasar pembahasan fa'il(subyek),maf'ul(obyek),mudhaf(frase)serta harakat rafa",nashab,jar,dan jazm.lalu teori ini di teruskan dan di lanjutkan oleh yahya bin ya'mur.
Abu ubaidah mengatakan...abu al-aswad belajar bahasa arab dari ali bin abi thalib.lalu ia mendengar ada orang yang membaca salah ayat ke3 surat at-taubah,lalu ia bergumam..saya tak menyangka masalah orang sampai pada batas seperti ini.ia pun berkata pada gubernur ziyad,carikan lembaran al-qur'an untukku yang jelas,ia pun memberikannya..abu al-aswad berkata padanya...."apabila engkau melihatku membuka mulutku untuk mengucapkan fatkhah pada satu huruf,maka berilah satu titik di atasnya,apa bila engkau melihatku menggabungkan mulutku(dhamah)maka berilah titik di depan huruf tersebut,jika(kasrah)maka berilah titik di bawahnya,lalu jika engkau mengikutkan sesuatu pada suatu huruf dengan bacaan ghunnah(dengung)maka jadikan satu titik yang ada menjadi dua titik.teori ini merupakan "langkah besar"yang di lakukan abu al-aswad.

Sementara itu,al-mubarrid menceritakan,..al-mazai memberi tahukan kepada kami...sebab utamanya di letakkan bab-bab nahwu adalah karena,"putri abu al-aswad yang berkata padanya "aduh panasnya".abu al-aswad menimpali"tanah yg subur dengan debu yang panas"abu al-aswad berkata,"apakah banyak orang yang telah salah dalam mengucapkan bahasanya"
Lalu ia memberi tahukan kepada khalifah ali bin abi thalib,ali pun memberikan prinsip-prinsip dasar ilmu nahwu yang "mesti"di lanjutkan.
abu al-aswad juga di "nobatkan"sebagai orang pertama yang memberikan "titik" pada mushaf al-qur'an.
Ilmu yang ia kaji lalu di salurkan kepada : 1.anbasah al-fiil kemudian di salurkan kepada,
2.maimun al-aqran
3.abdullah bin abu ishaq al-khadrami,
4.isa bin umar,dari isa di teruskan oleh,
5.khalil bin ahmad
6.sibawih,
7.dan said al-akhfasy.
Kesemua nama-nama itu adalah tercatat sebagai "pakar bahasa" dan ilmu nahwu.

Kemudian ya'qub al-khadrami mengatakan,..abu al-aswad berkata,saya brkunjung menemui ali dan melihatnya sedang tertegun,sayapun bertanya padanya "apa yang sedang engkau fikirkan wahai amirul mu'minin",dia menjawab "saya mendengar kebanyakan orang di wilayahmu "keliru"dalam berbahasa,maka saya ingin menyusun "satu buku"tentang prinsip-prinsip pokok-pokok bahasa arab.
saya berkata padanya,"apa bila saya melaksanakan pekerjaan ini,maka engkau telah menghidupi kami".setelah beberapa hari,sayapun mendatanginya,ia memberikan catatan-catatan besar tentang semua itu padaku.
kalam(perkataan yang bisa di pahami),berkisar tentang isim(kata benda),fi'il(kata kerja),dan harf(huruf).kemudian dia(ali)berkata padaku, "tambahkan dan kajilah kembali",maka saya megumpulkan banyak hal,lalu saya menunjukan padanya.
wallahu a'lam.

Catatan : 1.menurut riwayat, abu al-aswad ad-duali wafat pada usia 85 tahun.
2.menurut yahya bin ma'in,abu al-aswad wafat karena "endemik tha'un" yang mewabah pada tahun 69 H. (ini pendapat yang paling kuat),walaupun ada yang mengatakan dia(abu al-aswad) wafat sebelum wabah tersebut.
3.pendapat yang mengatakan dia(abu al-aswad) wafat pada masa khalifah umar bin abdul aziz sangatlah tidak benar.

Semoga bisa bermanfaat buat kita semua,atas segala kekurangan dan kelebihan saya mohon maaf yg sebesar2nya,dan mohon bimbingan atas kesalahan tersebut. wassalam.

Minggu, 01 Agustus 2010

kaliganeya.blogspot.com


mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
..................................................
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Rabu, 28 Juli 2010

kaliganeya.blogspot.com


Awal kedatangan dan penyebaran Islam di kepulauan Melayu-Indonesia tampak problematik dan rumit. Mulai masalah-masalah tentang sejarah awal kedatangan Islam sampai masalah tentang definisi Islam sendiri yang mendapat berbagai macam penafsiran dari berbagai sarjana dan terlebih sedikitnya data yang memungkinkan merekonstruksi sejarah yang dapat dipercaya.

Catatan-catatan asing terutama tentang catatan Arab, Cina, dan Barat juga merupakan informasi yang sangat penting. Meskipun demikian catatan-catatan asing bukan tidak bermasalah. Sebagian besar penulisnya adalah pelaku politik, ekonomi, bahkan misionaris Kristen yang perhatian utamanya spesifik membahas dalam bidang yang mereka geluti. Akibatnya sebagian besar informasi mereka berkaitan dengan perdagangan atau gambaran lain tentang Nusantara.



Lebih jauh lagi sebagian penulis tersebut menghabiskan waktunya di daerah pesisir atau kota-kota pelabuhan dan mereka jarang mendatangi daerah-daerah pedalaman. Oleh karena itu deskripsi mereka khususnya tentang kehidupan sosial-keagamaan sangat terbatas pada daerah-daerah urban. Selanjutnya pada sumber-sumber tertentu khususnya yang ditulis oleh para pengembara Eropa terkontaminasi oleh pemikiran Eropasentris yang menggambarkan kesalahpahaman mereka terhadap Islam.


Teori-teori tentang Islamisasi Nusantara

Perbedaan penafsiran sejarah penetrasi Islam ke wilayah kepulauan Nusantara adalah konsekuensi dari ketidaksepakatan para sarjana dan peneliti mengenai Islam yang sesungguhnya berimplikasi pada penelusuran sejarah Islam menurut pemahaman dan perspektif masing-masing. Sejumlah ahli mengajukan teori bahwa sumber Islam di kepulauan Melayu-Indonesia adalah anak benua India selain Arab dan Persia. Pijnappel mengemukakan dengan mengaitkan asal-usul Islam di Nusantara di Gujarat dan melebar dengan alasan orang-orang Arab bermadzhab Syafi'i bermigrasi dan menetap di daerah tersebut yang kemudian membawa Islam ke Nusantara.

Ilmuwan Belanda lainnya Mosquette menyimpulkan bahwa asal-usul Islam di Nusantara berasal dari Gujarat berdasarkan logika linear dari batu nisan yang ditemukan kemudian disanggah oleh Fatimi dengan penemuan batu nisan yang sama di daerah Bengal, maka Islam nusantara berasal dari Bengal yang kini bernama Bangladesh.

Marrison membantah teori tersebut, karena daerah Gujarat masih dikuasai oleh kerajaan Hindu yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Islam, sehingga ia berpendapat bahwa Islam di nusantara berasal dari Coromandel pada akhir abad ke-13 yang tampaknya mendukung pendapat Arnold dan Crawfurd yang sudah menulis jauh sebelum Marrison mengemukakan teorinya dengan menegaskan bahwa Islam dibawa ke nusantara dari Malabar dan Coromandel berdasarkan pelbagai kesamaan madzhab di wilayah-wilayah tersebut. Ia juga mengemukakan bahwa kedatangan Islam di nusantara berasal dari wilayah arab.

Dalam pandangannya, para pedagang Arab juga membawa Islam ketika mereka menguasai perdagangan Barat dan Timur semenjak awal abad ke-7 dan ke-8, meskipun tidak ada hal ihwal yang menerangkan penyebaran oleh mereka, adalah penting mereka terlibat dalam penyebaran Islam kepada kaum pribumi. Keyzer menganggap bahwa Islam di nusantara berasal dari mesir berdasarkan adanya kesamaan madzhab.

Veth berargumen bahwa orang-orang arab melakukan kawin campur dengan penduduk pribumi yang berperan dalam penyebaran Islam di pemukiman baru mereka di nusantara. Sejumlah ahli sejarah Indonesia sepakat dengan teori-teori Arab dan madzhab dengan menyimpulkan bahwa Islam datang langsung dari tanah Arab pada abad pertama hijriyah atau abad ke-7.

Sebagian ahli sejarah sepakat bahwa para juru dakwah pertama Islam adalah Maulana Malik Ibrahim yang mengislamkan penduduk Jawa dan berkali-kali membujuk Raja Hindu-Budha untuk memeluk Islam. Namun Islam mendapat momentum di istana Majapahit hanya setelah kedatangan Raden Rahmat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Sunan Ampel, yang kemudian diteruskan oleh Walisongo lainnya.


Teori "Balapan" antara Islam dan Kristen

Schrieke tidak percaya bahwa perkawinan campur kalangan para pedagang dan keluarga kerajaan menghasilkan orang-orang yang masuk Islam dalam jumlah besar dan dia tidak percaya bahwa penduduk pribumi sendiri secara umum termotivasi untuk mengajak penguasa mereka masuk Islam. Dalam pandangannya, ancaman agama Kristenlah yang mendorong penduduk dalam jumlah besar untuk masuk Islam. Jadi menurutnya, penyebaran dan ekspansi Islam secara masif adalah akibat dari persaingan umat Islam dan Kristen yang memenangkan pemeluk baru di kawasan nusantara, atau teorinya yang lebih dikenal dengan "teori balapan".

Namun A.H. Jhons dengan mempertimbangkan kemungkinan yang sangat kecil bahwa para pedagang memainkan peranan yang paling penting dalam ekspansi Islam dan dugaan motif yang bersifat ekonomi, politik, atau "balapan dengan Kristen" bagi bangsa Melayu-Indonesia. Dia mengemukakan bahwa pada kenyataannya para sufi pengembaralah yang secara luas menjalankan dakwah Islam. Mereka berhasil mengislamkan banyak penduduk di Melayu dan Indonesia, paling tidak semenjak abad ke-13. Keberhasilan dalam Islamisasi terutama disebabkan oleh kemampuan kaum sufi yang menyajikan Islam dalam bentuk yang menarik.

Sebagian sarjana dan peneliti mendefinisikan "Islam" dengan menggunakan kriteria formal yang sederhana, sedangkan yang lain mendefinisikan Islam dengan cara yang lebih sosiologis yang berimplikasi pada masalah-masalah kebudayaan, ekonomi, dan politik.

Permasalah semakin menjadi rumit karena kerangka acuan tertentu digunakan secara parsial oleh sebagian sarjana dan peneliti barat dalam kajian Islam di kepulauan Melayu-Indonesia untuk mengurangi secara konseptual tempat dan peran Islam bersama-sama dengan manifestasi sosial budayanya di kalangan muslim kepulauan Melayu-Indonesia.


Persaingan dan Hubungan Internasional

Secara geografis kepulauan Melayu-Indonesia terletak jauh dari wilayah kekuasaan dinasti kerajaan Islam di Timur Tengah sebagai pusat dari penyebaran Islam. Sehingga Islamisasi di daerah ini sangat berbeda dengan Islamisasi yang terjadi di wilayah lainnya di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan. Berlawanan dengan Islamisasi yang terjadi di wilayah Persia dan India yang dalam banyak hal mengalami Islamisasi setelah ekspansi militer dan kekuatan politik Islam dari Asia Barat. Para sarjana dan peneliti tentang kedatangan dan penyebaran Islam di kepulauan Melayu-Indonesia hampir sepakat dengan kenyataan Islamisasi kawasan ini umumnya terjadi dengan jalan damai. Walaupun terdapat sedikit kasus tentang penggunaan kekuatan oleh penguasa Muslim Melayu-Indonesia untuk mengorvensi rakyat atau masyarakat sekitarnya untuk menjadi Islam.

Berdasarkan geografis tingkat penerimaan Islam pada satu daerah berbeda dengan daerah lainnya tergantung pada waktu pengenalannya dan watak budaya lokal yang dihadapi. Umumnya penduduk daerah pesisir yang secara ekonomi bergantung pada perdagangan internasional cenderung menerima Islam dalam rangka untuk mempertahankan para pedagang muslim yang sudah lama berdagang untuk tetap mengunjungi dan berdagang di pelabuhan mereka sehingga mendiptakan suasana yang lebih mendukung dalam perdagangan. Berbeda dengan wilayah pedalaman, mereka umumnya hidup dari hasil agraris sehingga mereka tidak memerlukan semacam hukum perdagangan yang bersifat internasional menurut Islam.

Penerimaan Islamisasi yang terjadi adalah konversi ke dalam Islam tanpa meninggalkan kepercayaan dan praktik keagamaan yang lama. Sebagaimana yang diungkapkan sebagian besar historiografi awal Islam Melayu-Indonesia, pada umumnya orang-orang setempat menerima Islam karena mereka percaya bahwa Islam akan memenuhi materi dan alamiah mereka. Di kalangan mayoritas penduduk Islam hanya memberikan satu bentuk tambahan kepercayaan dan praktik yang dapat berubah sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu. Sebagian besar juru dakwah Islam profesional di kepulauan Melayu-Indonesia adalah Walisongo di Pulau Jawa yang mengenalkan Islam kepada lokal bukan dalam bentuk eksklusifitas profetik, melainkan umumnya dalam bentuk kompromi dengan kepercayaan-kepercayaan lokal yang mapan dan banyak diwarnai dengan takhayyul atau kepercayaan-kepercayaan animistik lainnya.

Menurut Schrieke, ekspansi portugis di nusantara pertama-tama mesti dilihat sebagai kelanjutan dari Perang Salib di Eropa dan Timur Tengah. Dalam pandangannya, keinginan berpetualang dan ambisi untuk kehormatan yang dikombinasikan dengan semangat keagamaan sebenarnya merupakan kekuatan pendorong yang menggerakkan ekspansi bangsa Portugis ke Asia. Schrieke mencatat persaingan yang tajam dan keras antara Islam dan Kristen. Namun konflik di antara keduanya jelas didorong bukan hanya oleh agama, melainkan juga oleh kepentingan politik dan ekonomi.

Dengan kedatangan Portugis di Hindia pada 1948 sebagaimana yang dikemukakan Schrieke, dua kelompok yang bersaing antara umat Kristen dan kaum Muslim mulai saling berhadapan. Pada satu sisi terdapat kaum muslim yang sudah ratusan tahun tak tertandingi menguasai perdagangan yang luas dan menguntungkan sebagai penguasa Samudra Hindia. Mereka percaya bahwa kepentingan mereka, baik yang bersifat perdagangan maupun agama untuk berusaha sekuat-kuatnya menyingkirkan musuh manapun, terutama bangsa Eropa. Pada sisi lain ada bangsa Portugis Kristen yang memandang kaum muslim sebagai musuh alami mereka. Portugis terus-terang menyatakan sikap permusuhan dan ketidaksenangan mereka terhadap kaum muslim bersumber dari kondisi perang yang terus berlanjut antara umat Kristen dan kaum muslim di tempat-tempat lain.

Dengan pasukan angkatan perang sebagai kekuatan militer, Portugis mulai mengekspansi Malaka dan menguasainya. Namun mereka tidak dapat menaklukkan Aceh yang terbukti paling tangguh dan tak terkalahkan dari Portugis. Dan ditambah pembangunan hubungan internasional Aceh yang kuat dengan beberapa negara Timur Tengah khususnya kesultanan Usmaniyah dengan menyerang Portugis dalam beberapa kesempatan walaupun tanpa banyak hasil.


Perebutan Nusantara Timur

Di belahan Timur Nusantara terlibat perang sengit tidak hanya dengan kalangan penguasa muslim lokal tetapi juga dengan Spanyol. Penguasa Ternate Muslim pada khususnya menyambut hangat Portugis karena mereka berharap bahwa Portugis tidak hanya membeli rempah-rempah mereka, tetapi juga membantu melawan musuh-musuh mereka.

Untuk menghadapi aliansi politik dan ekonomi yang dekat antara Portugis dan Ternate, Sultan Tidore menggabungkan diri dengan Spanyol yang datang ke daerah Maluku setelah kematian Magellan. Spanyol tidak hanya membeli rempah-rempah dengan harga delapan kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Portugis, tetapi tak kurang pentingnya juga memberikan gengsi yang tinggi kepada penguasa Tidore.

Secara alami pertarungan kompetitif antara Portugis dengan Spanyol dan pelbagai konflik di antara mereka membuat citra diri mereka merosot dalam pandangan kaum pribumi. Portugis dan Spanyol agaknya sadar bahwa permusuhan dan konflik di antara mereka hanya memberikan keuntungan kepada kaum muslim pribumi baik baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, setelah Spanyol menyerahkan Tidore kepada Portugis, mereka menandatangani secara resmi Perjanjian Zaragoza tahun 1529 mengakhiri konflik mereka di Maluku. Dan setelah itu hubungan antara sultan Ternate dan Portugis semakin memburuk dan melakukan kebiadaban-kebiadaban. Namun Baabullah anak Sultan Harun yang ayahnya dibunuh oleh Portugis memanfaatkan kebiadaban Portugis untuk menggalang kekuatan muslim untuk mengusir Portugis keluar dari Ternate dan Baabullah berhasil dalam hal ini.

Kesuksesan Baabullah di Ternate dalam mengusir Portugis memberikan momentum yang sangat kuat dalam Islamisasi lebih jauh di Maluku dan secara keseluruhan. Sultan Baabullah misalnya memaksa sebagian pendukung Portugis Kristen untuk masuk Islam sebagai tanda atas kesetiaan kepada kekuasaannya. Baabullah menjadi propagandis Islam yang efektif selama kekuasaan ayahnya dan setelah kemenangannya dia dapat menyebarkan Islam secara leluasa ke berbagai wilayah Ambon, Buton, Selayar, serta beberapa wilayah pesisir Sulawesi Utara dan Timur, dan bahkan Mindanau Selatan yang sekarang menjadi wilayah bagian selatan Filipina.

Sesuai dengan mispersepsi mereka terhadap Islam, percaya bahwa selama masa perang suci ini, sultan mengenalkan "banyak Nabi Palsu berbangsa Arab dan Persia ke Maluku, mengirim utusan dan misionaris ke Brunai, Mindanau, Jawa dan Aceh untuk memberikan semangat perang suci."

Hasilnya, selama permintaan Sultan Baabullah (1570-1583), dan sampai Belanda datang pada 1600, terdapat kesetiaan keagamaan yang sulit dikalahkan suku-suku Maluku, namun terdapat perasaan keislaman yang lebih kuat dibandingkan dengan masa sebelumnya atau sejak diterimanya Islam sebagai esensial dari kesetiaan terhadap penguasa Ternate.

Pada sisi lain harapan Portugis (juga Spanyol) akan terjadinya konversi besar-besaran penduduk lokal ke dalam Kristen di Maluku tidak bisa terwujud. Sebagaimana yang dikemukakan oleh de Graaf, hal itu membuktikan gagalnya harapan Kristenisasi, hanya sedikit orang yang dibaptis. Bahkan, Uskup Agung Asia, Francis Xafier yang berada di Maluku pada tahun 1546-1547 tidak dapat mencabut pengaruh Islam di sana. Kegagalan itu juga berkaitan dengan merosotnya citra Portugis dan juga Spanyol yang diakibatkan banyaknya orang Portugis yang bertindak salah terhadap kaum muslim pribumi, dan administrasi yang korup dan beberapa perwakilan resmi Portugis di Maluku.

Akhirul kalam, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada semua pembaca yang gemar menelaah Sejarah Peradaban Islam di Indonesia.

Selasa, 27 Juli 2010

kaliganeya.blogspot.com


Hati yang mati
Hati yang sudah mati ialah hati tidak berfungsi sebagaimana fitrahnya hati itu dijadikan. Fitrah kejadian hati ialah untuk menerima aqidah dan keimanan kepada Allah s.w.t. Hati yang mati telah ditutup dan dihijab oleh Allah s.w.t daripada menerima iman dan hidayah Allah s.w.t. Hati diselubungi dan dikuasai oleh hawa nafsu syaitaniah yang sentiasa mendorong manusia untuk melakukan dosa, maksiat dan kejahatan.

Apabila hati sudah tidak berfungsi, maka hawa nafsulah yang menerajui kekuasaan hati. Justeru kehidupan mereka bergelomang dengan dosa dan maksiat. Kehidupan mereka penuh dengan kesombongan dan ketakabburan. Kehidupan mereka tiada panduan, apa yang mereka lakukan berdasarkan kepada perasaan. Mereka berada dalam kesesatan dan kedurjanaan sedangkan mereka tidak menyedari kesesatan dan kedurjanaan yang mereka lakukan disebabkan hati mereka sudah mati dan tertutup.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
" Dan orang-orang yang menyanggah ayat-ayat Allah tanpa mendatangkan bukti, kemurkaan amat besar disisi Allah swt dan orang-orang yang beriman. Begitulah Alllah menutup hati yang sombong dan takabbur."

Ciri-ciri hati yang mati.
Orang yang hatinya mati ialah orang yang tidak menerima iman dan hidayah Allah s.w.t. Itulah orang-orang kafir dan musyrik yang dimurkai Allah s.w.t. Justeru antara sifat-sifat orang yang hatinya telah mati ialah seperti berikut;

1. Menolak keimanan kepada Allah s.w.t dan Rasul-Nya serta perkara-perkara yang wajib di imani sebagai orang Islam.
2. Menyekutukan Allah s.w.t .
3. Menolak ajaran Islam dan memilih kekufuran.
4. Tidak ada perasaan rasa bersalah apabila melakukan dosa dan maksiat.
5. Menjadikan akal dan fikiran dan logik semata-mata dalam membuat penilaian dan keputusan.
6. Menjadikan dunia sebagai matlamat hidup mereka.
7. Tidak mempercayai dosa dan pahala serta kehidupan alam akhirat.
8. Sentiasa melakukan penindasan dan kezaliman di atas muka bumi.
9. Tidak mengenal halal dan haram dalam kehidupan mereka.

Ya Allah ya Tuhan kami, lindungilah kami dari hati yang mati, hati yang tidak mengenali-Mu ya Allah, hati yang jauh dari hidayah-Mu ya Allah.