Minggu, 08 Agustus 2010

Pelopor gramatika arab


Mungkin kita sering mendengar "ilmu nahwu"bahkan sudah tak asing lagi di telinga kita.Tokoh kita inilah yang meloporinya,dia adalah seorang tabi'in yang menjabat hakim di "basrah iraq",dia adalah ad-duali atau sering di sebut ad-daily,terkenalnya sering di sebut "abu al-aswad ad-duali".
Dia mendapatkan hadits dari generasi sahabat seperti: umar,ali,ubay bin ka'ab,ibnu mas'ud,dan beberapa sahabt lain. di samping hadits,ia juga belajr al-qur'an kepada usman dan ali bin abi thalib.selanjutnya ia mengajarkan pada anak-anaknya:abu harb,dan nashr bin asim al-laitsi,numrah bin 'ayun dan yahya bin ya'mur.Lalunumrah berguru kepada abu harb bin abu al-aswad tentang al-qur'an.Dalam bidang hadits sendiri banyak ulama besar meriwayatkan hadits darinya.seperti anaknya sendiri,yahya bin ya'mur,ibnu buaridah,umar budak ghufran dan lainnya.
Menurut sejarawan al wakidi,abu al-aswad masuk islam ketika rosululloh masih hidup,sejarawan lain mencatat,abu al-aswad ikut dalam perang"jamal" dalam barisan ali bin abi thalib. wallahu a'lam.

Terkait peletakan ilmu"nahwu",ahmad al-ashli berkomentar tentang dia(abu al-aswad),ia seroang yang "tiqah",dan di kenal sebagai orang pertama yang mengkaji ilmu nahwu,karena pada waktu itu banyak lahn(kesalahan pengucapan bahasa arab karena pengaruh dialek asing).Ali memberikan mandat padanya untuk meletakan dasar-dasar ilmu nahwu.
Saat abu al-aswad memperlihatkan teori dan dasar yang di tuangkannya,ali berkata:"alangkah baiknya contoh nahwu yang engkau contohkan" karena itulah ilmu ini kemudian di kenal dengan ilmu nahwu.
Konon...abu al-aswad adalah sastrawan untuk keluarga ubaidillah bin zaid(salah seorang gubernur pada masa pemerintahan ali bin abi thalib),ibnu da'ab mengutip bahwa abu al-aswad pernah datang pada muawiyyah setelah ali tebunuh.ia di persilahkan menghadap muawiyyah dan di berikan banyak hadiah.
Menurut muhammad bin salam al-jumahi,abu al-aswad adalah ornag pertama yang meletakan "teori"dan dasar pembahasan fa'il(subyek),maf'ul(obyek),mudhaf(frase)serta harakat rafa",nashab,jar,dan jazm.lalu teori ini di teruskan dan di lanjutkan oleh yahya bin ya'mur.
Abu ubaidah mengatakan...abu al-aswad belajar bahasa arab dari ali bin abi thalib.lalu ia mendengar ada orang yang membaca salah ayat ke3 surat at-taubah,lalu ia bergumam..saya tak menyangka masalah orang sampai pada batas seperti ini.ia pun berkata pada gubernur ziyad,carikan lembaran al-qur'an untukku yang jelas,ia pun memberikannya..abu al-aswad berkata padanya...."apabila engkau melihatku membuka mulutku untuk mengucapkan fatkhah pada satu huruf,maka berilah satu titik di atasnya,apa bila engkau melihatku menggabungkan mulutku(dhamah)maka berilah titik di depan huruf tersebut,jika(kasrah)maka berilah titik di bawahnya,lalu jika engkau mengikutkan sesuatu pada suatu huruf dengan bacaan ghunnah(dengung)maka jadikan satu titik yang ada menjadi dua titik.teori ini merupakan "langkah besar"yang di lakukan abu al-aswad.

Sementara itu,al-mubarrid menceritakan,..al-mazai memberi tahukan kepada kami...sebab utamanya di letakkan bab-bab nahwu adalah karena,"putri abu al-aswad yang berkata padanya "aduh panasnya".abu al-aswad menimpali"tanah yg subur dengan debu yang panas"abu al-aswad berkata,"apakah banyak orang yang telah salah dalam mengucapkan bahasanya"
Lalu ia memberi tahukan kepada khalifah ali bin abi thalib,ali pun memberikan prinsip-prinsip dasar ilmu nahwu yang "mesti"di lanjutkan.
abu al-aswad juga di "nobatkan"sebagai orang pertama yang memberikan "titik" pada mushaf al-qur'an.
Ilmu yang ia kaji lalu di salurkan kepada : 1.anbasah al-fiil kemudian di salurkan kepada,
2.maimun al-aqran
3.abdullah bin abu ishaq al-khadrami,
4.isa bin umar,dari isa di teruskan oleh,
5.khalil bin ahmad
6.sibawih,
7.dan said al-akhfasy.
Kesemua nama-nama itu adalah tercatat sebagai "pakar bahasa" dan ilmu nahwu.

Kemudian ya'qub al-khadrami mengatakan,..abu al-aswad berkata,saya brkunjung menemui ali dan melihatnya sedang tertegun,sayapun bertanya padanya "apa yang sedang engkau fikirkan wahai amirul mu'minin",dia menjawab "saya mendengar kebanyakan orang di wilayahmu "keliru"dalam berbahasa,maka saya ingin menyusun "satu buku"tentang prinsip-prinsip pokok-pokok bahasa arab.
saya berkata padanya,"apa bila saya melaksanakan pekerjaan ini,maka engkau telah menghidupi kami".setelah beberapa hari,sayapun mendatanginya,ia memberikan catatan-catatan besar tentang semua itu padaku.
kalam(perkataan yang bisa di pahami),berkisar tentang isim(kata benda),fi'il(kata kerja),dan harf(huruf).kemudian dia(ali)berkata padaku, "tambahkan dan kajilah kembali",maka saya megumpulkan banyak hal,lalu saya menunjukan padanya.
wallahu a'lam.

Catatan : 1.menurut riwayat, abu al-aswad ad-duali wafat pada usia 85 tahun.
2.menurut yahya bin ma'in,abu al-aswad wafat karena "endemik tha'un" yang mewabah pada tahun 69 H. (ini pendapat yang paling kuat),walaupun ada yang mengatakan dia(abu al-aswad) wafat sebelum wabah tersebut.
3.pendapat yang mengatakan dia(abu al-aswad) wafat pada masa khalifah umar bin abdul aziz sangatlah tidak benar.

Semoga bisa bermanfaat buat kita semua,atas segala kekurangan dan kelebihan saya mohon maaf yg sebesar2nya,dan mohon bimbingan atas kesalahan tersebut. wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar